Thursday, September 9, 2010

Menu yang dinanti-nanti

Besok pagi sudah lebaran. Suasana rumah ibuku sibuk luar biasa, semua anggota rumah sejak pagi meracik dan memasak untuk menu lebaran besok pagi. Seperti biasa menu kita yang tidak pernah usang, opor dan sambel goreng kreni. Menu ini amat kita tunggu tunggu di saat lebaran. Kami bisa makan menu ini sehari 5 kali.....weww...

Untuk lebaran kali ini, ibuku masak luar biasa banyak. Karena tahun ini semua anak ibu datang dari berbagai kota, Jakarta dan Pemalang. Kami sudah ada di jogja semenjak 4 hari sebelum hari H.
Bisa dibayangkan betapa ramainya rumah ibuku, kami berlima dengan anak anak dan suami masing masing. Untuk itu ibu memasak 8 ekor ayam untuk opor, satu wajan besar sambal goreng kreni (daging yang dibulat-bulatkan) dan 100 buah lontong.
Hal ini untuk mengantisipasi amukan para suami dalam melahap lontong opor yang mana setelah sebulan mereka berpuasa. Biasanya mereka bisa makan lontong opor dalam satu hari 5 kali trip! Ha ha ha....

Adikku yang hobby bikin kue juga memasak berloyang-loyang kue basah dan kue kering seperti kaastengel dan nastar (menu standar). Kue basahnya adalah brownies dan chiffon yang istimewa. Untuk kue asinnya dia membuat martabak telur yang sudah memenuhi rak rak di kulkas menunggu digoreng keesokan harinya.

Untuk event memasak kali ini, ibuku bahkan harus membuka dapur darurat di gudang belakang rumah karena panci dan wajan yang digunakan extra large.

Rasa opor ibuku begitu legit dan berasa manis alami dari santan dan akan terasa lebih nikmat apabila dimakan keesokan harinya karena ayamnya akan semakin lembut dengan kuah yang semakin wangi oleh rempah rempah daun dan bumbu bumbu.

Sedangkan sambal goreng kreni terasa sangat istimewa dengan bola bola daging sapi yang gurih ditambahkan dengan krecek khusus yang selalu ibu pesan dari solo. Krecek ini berbeda dengan krecek jogja yang  lembek dan hancur ketika direndam dalam kuah sambal goreng. Krecek dari solo ini lebih kenyal dan lebih bagus bentuknya, panjang dan gilik, dan tidak akan hancur apabila harus lama berada dalam kuah sambel goreng.
Kemudian sambal goreng ini juga dilengkapi dengan kapri dan potongan pete yang membuatnya begitu khas (kami di bekasi tidak pernah masak pete).

Untuk lontongnya ibuku tidak pernah membuatnya sendiri, beliau memesan ke tetangga yang memang sudah bertahun tahun membuat lontong tiap lebaran. Lontongnya legit dan lembut dengan warna hijau daun pisang klutuk.

Waahh.....rasanya tidak sabar lagi menunggu hari ini berlalu. Sepulang dari mesjid besok pasti rumah kami akan sangat ramai dengan bunyi piring, sendok dan garpu serta suka cita dari anggota keluarga kami.

Selamat lebaran. Mohon maaf lahir dan bathin

No comments:

Post a Comment